Mengukur RCR dengan menggunakan Multimeter

Dec 14, 2010

Sebuah multimeter dapat digunakan dan cukup efektif untuk menguji SCRs. Lalu bagaimana caranya ? Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah  memeriksa dioda antara terminal gate dan katoda dari SCR tersebut. Tes ini seperti dalam hal pengujian dioda silikon.

Putar saklar pemilih multimeter dalam posisi resistensi yang tinggi. Pasang ujung kabel positif multimeter ke anoda SCR dan mengarah negatif terhadap katoda. Multimeter akan menunjukkan rangkaian terbuka. Sekarang sebaliknya koneksi dan multimeter lagi akan menampilkan rangkaian terbuka.

Lalu hubung singkatkan terminal anoda dan gate SCR untuk kabel positif multimeter dan katoda untuk kabel negatif. Multimeter akan menunjukkan resistansi rendah yang menunjukkan hidupnya dari SCR. Sekarang dengan hati-hati lepas gate dari anoda dan  multimeter akan menunjukkan pembacaan resistansi rendah yang menunjukkan kondisi latching.  Jika semua tes di atas adalah positif kita bisa berasumsi bahwa SCR yang akan bekerja dengan baik.

Sumber : http://www.circuitstoday.com

Worm Random8

Oct 9, 2010

Setelah beberapa hari flasdisk berkelana colok sana colok sini, betapa terkejutnya saat mau saya pakai. Lho kok isinya cuma shortcut semua, file-file penting hilang tak terlihat, sempat bingung juga. Akhirnya dengan kembali bertanya-tanya ke Mbahnya Google ketemulah penyebabnya. Ternyata Flasdisknya terinfeksi worm RANDOM8 (dikenali oleh PCMAV).

Random8 ini merupakan salah satu WORM yang baru ngetren dan beredar luas saat ini dengan program VB tanpa pack dan icon standart VB. Kemampuan POLYMORPHIC worm ini membuat bermacam antivirus mengenalinya dengan nama VB-PP, Vobfus, Poly Agent dan lain-lain.

Seperti biasa, worm ini menyebar melalui flashdisk. Cara mengetahui bila flasdisk terinfeksi cukup mudah, antara lain :
  • Semua folder hiden
  • Muncul banyak shortcut yang namanya dihiden serta ada shorcut folder Dokumen, Musik dan lain-lain.
  • Kalau diteliti ada empat buah file yaitu Autorun.inf, dua buah file .exe, dan file .dll

Setelah puas bertanya kepada Mbahnya Google, langsung saja flasdisk saya scan dengan AV lokal warna hijau. Apalagi kalau bukan SMADAV yang pada tanggal 7 oktober kemaren mengeluarkan versi terbarunya yaitu SMADAV REV 8.3 dimana ada penambahan database 40 varian virus baru. Ternyata memang benar, file-file penting saya disembunyikan semua oleh worm random8 ini. Setelah selesai dibersihkan dan dimunculkan kembali file yang hiden flasdisk saya normal lagi.

Untuk yang ingin mengunduh SMADAV REV 8.3 silahkan kunjungi webnya atau dapat diunduh langsung disini.






LED

Oct 6, 2010

Siapa yang tidak tahu tentang lampu LED (Light Emiting Diode)? Bermacam bentuk dan warna dapat kita jumpai lampu kecil ini. Dari yang menyala redup sampai yang terang dan banyak digunakan dalam berbagai produk lampu senter. Penggunaan arus yang kecil menyebabkan lampu ini efektif dalam penghematan battery.

Perlu diketahui bahwa LED membutuhkan arus yang terbatas, tidak bisa sembarang pasang. Misalnya mencoba menyalakan led dengan menggunakan aki mobil yang 12 volt secara langsung, pasti akan terbakar. Lalu bagaimana caranya agar tidak mudah terbakar? Menambahkan sebuah resistor yang sederhana adalah cara termudah untuk membatasi arus. Agar LED dapat digunakan dengan baik, menentukan nilai tegangan dan arus yang diinginkan mutlak sangat diperlukan.

Yang harus dipahami pertama kali adalah bahwa LED adalah sebuah dioda, yang berarti ada polarisasinya dimana arus mengalir dari Anoda (kutub positif) ke Katoda (kutub negatif). Biasanya kutub positip bisa dilihat dari kawat yang panjang, sedangkan yang pendek adalah kutub negatip.

Perbedaan potensial antara warna LED

Infra merah 1,6 Volt
Merah 1,8 Volt – 2,1 Volt
Orange 2,2 Volt
Kuning 4,4 Volt
Hijau 2,6 Volt
Biru 3,0 Volt – 3,5 Volt
Putih 3,0 Volt – 3,5 Volt
Ungu 3,5 Volt

LED dapat dioperasikan di hampir semua tegangan sepanjang mereka digunakan dengan resistor pembatas yang tepat. Kebanyakan LED membutuhkan tegangan bias maju sekitar 2 Volt dan mengkonsumsi arus sekitar 20mA. Menggunakan LED pada tegangan di atas 3 Volt tanpa resistor yang tepat akan menyebabkan LED mudah terbakar.

Jika Anda tidak tahu spesifikasi yang tepat untuk LED yang Anda gunakan, anda bisa menggunakan tegangan 2 Volt @ 20 mA atau sebuah battery 1,5 Volt sebagai titik awal untuk menghitung resistor yang dibutuhkan. LED dengan kecerahan yang lebih tinggi memerlukan tegangan dan arus yang lebih tinggi pula.

Bagimana jika kita akan merangkai beberapa buah LED, anda bisa merangkai LED secara seri dengan sebuah resitor untuk keseluruhan rangkaian. Menjumlahkan tegangan dari semua LED dalam rangkaian. Seharusnya tidak melebihi 80 persen dari tegangan suplai. Penghitungan resistansi tegangan mutlak diperlukan.






Sebagai contoh :

(Tegangan acuan - Tegangan drop) / Amps = Ohms

  • Tegangan acuan= 12 Volt
  • Tegangan Drop = 9.3 Volt (3.1 volt untuk LED warna biru)
  • Arus = 20 milliAmps
Jadi resistor yang dibutuhkan adalah :
 
(12 - 9.3) / (20 / 1000) = 135 ohms